SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA
Fungsi Sistem Imun
Fungsi imunitas manusia sendiri
ada 3, yaitu :
1. Pertahanan,
2.
Homeostasi tubuh,
3. Peremajaan
Macam Macam Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
1. Sistem Kekebalan
Alami
Jika tubuh terserang suatu penyakit, misalnya
campak, tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan campak. Dibentuknya
antibodi ini menyebabkan tubuh menjadi kebal (imun) terhadap campak. Kekebalan
(imunitas) terhadap suatu penyakit yang dimiliki tubuh tanpa perlakuan tertentu
ini dinamakan kekebalan alami/kekebalan perolehan (aquired immune). Contoh
kekebalan alami yang lain adalah kebalnya bayi terhadap beberapa penyakit
setelah menyusu pada hari pertama. Di dalam air susu ibu tersebut terkandung
kolostrum yang kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa
hari sampai beberapa minggu. Bagaimana tubuh dapat mengingat dan mengenali
antigen yang pernah menyerang sebelumnya? Ternyata ada sel-sel khusus yang
bertugas untuk mengingat dan mengenal antigen yang disebut sel-sel memori.
Inilah ciri khas sistem kekebalan tubuh: pengingatan/pengenalan dan
pengkhususan. Pengenalan artinya sel-sel memori mampu mengingat dan mengenal
antigen yang pernah menyerang tubuh. Sedangkan kekhususan berarti satu antibodi
hanya cocok untuk satu antigen tertentu. Sebagai contoh antibodi cacar hanya
cocok untuk antigen cacar dan tidak cocok untuk antigen lainnya.
2. Sistem Kekebalan Buatan
2. Sistem Kekebalan Buatan
Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan
tubuh yang sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin
adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan. Proses pemberian
vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya jika menginginkan tubuh memproduksi
antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri tetanus yang telah
dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut akan dianggap tubuh sebagai
antigen sehingga tubuh akan memproduksi antibodi. Akibatnya tubuh menjadi kebal
terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang. Kekebalan yang
dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan kekebalan buatan dan
termasuk kekebalan aktifkarena tubuh membentuk antibodi sendiri.
Cara lain untuk menumbuhkan kekebalan pada
tubuh adalah dengan menyuntikkanserum. Serum adalah plasma darah yang telah
mengandung antibodi untuk melawan antigen tertentu. Pembuatan serum dilakukan
dengan menyuntik kuda atau kelinci dengan vaksin tertentu. Setelah tubuh
kelinci atau kuda membentuk antibodi, kemudian plasma darah yang mengandung
antibodi diisolasi. Umumnya pemberian serum dilakukan untuk pengobatan dan
bukan pencegahan. Misalnya seseorang yang digigit ular berbisa ditolong dengan
menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum seperti ini disebut dengan
kekebalan pasif karena tubuh tidak membentuk antibodi sendiri.
Semua langkah untuk membuat
tubuh menjadi kebal (imun) baik dengan vaksinasi maupun pemberian serum seperti
di atas disebut dengan imunisasi. Dengan memahami sistem kekebalan di atas,
kita tahu ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi buatan.
Seseorang yang pernah terinfeksi suatu penyakit dan akhirnya memperoleh
kekebalan disebut memperoleh imunisasi alamiah. Sebaliknya jika memperoleh
kekebalan karena pemberian vaksin atau serum disebutimunisasi buatan
(artifisial).
Macam VaksinKekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki
jangka waktu tertentu, sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah
beberapa lama. Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh semakin
berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun. Beberapa jenis penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B,
pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, dan demam kuning. Vaksin untuk
penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat
terjangkau oleh masyarakat.Secara garis besar, vaksin dikelompokkan
menjadi 4 jenis yaitu: Vaksin Bacille
Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan campak.
Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin pertusis dan polio jenis salk.
Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dimatikan. Vaksin tetanus toksoid dan difteri.
Vaksin ini berasal dari toksin (racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan
konsentrasinya. Vaksin hepatitis B.
Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme.
Klasifikasi
Sistem Imun
Berdasarkan responnya terhadap suatu jenis penyakit, sistem imun
dibagi menjadi 2 macam, yaitu Sistem Imun Non-Spesifik dan Sistem Imun Spesifik.
1. Sistem Imun
Non-Spesifik / Innate / Non-Adaptif
Imunitas non-spesifik adalah sistem imun yang melawan penyakit
dengan cara yang sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak
membeda-bedakan responnya kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut
non-spesifik. imunitas ini bekerja dengan
cepat dan selalu siap jika tubuh di datangkan suatu penyakit.
Sistem imun non-spesifik punya 4 jenis
pertahanan :
a.
Pertahanan Fisik / Mekanis
Pertahanan fisik dapat berupa kulit, lapisan mukosa / lendir,
silia atau rambut pada saluran nafas, mekanisme batuk dan bersin. Pertahanan
fisik ini umumnya melindungi tubuh dari penyakit yang berasal dari lingkungan
atau luar tubuh kita. Pertahanan ini merupakan pelindung pertama pada tubuh
kita.
b.
Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat
kimia yang akan menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan
ini dapat berupa pH asam yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung
yang diproduksi oleh lambung, air susu, dan saliva.
c.
Pertahanan Humoral
Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul
yang larut unutk melawan mikroba. Biasanya molekul yang bekerja adalah molekul
yang berada di sekitar daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh molekul larut
yang bekerja pada pertahanan ini adalah Interferon (IFN), Defensin, Kateisidin,
dan Sistem Komplemen.
d.
Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel imunitas dalam melawan mikroba. Sel-sel tersebut ada yang ditemukan pada
sirkulasi darah dan ada juga yang di jaringan. Neutrofil, Basofil, Eusinofil,
Monosit, dan sel NK adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa ditemukan
pada sirkulasi darah. Sedangkan sel yang biasa ditemukan pada jaringan adalah
sel Mast, Makrofag dan sel NK.
2. Sistem Imun Spesifik /
Adaptif
imunitas Spesifik adalah sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa
disebut harus mengenal dahulu jenis mikroba yang akan ditangani. Sistem imun
ini bekerja secara spesifik karena respon terhadap setiap jenis mikroba
berbeda. Karena membutuhkan pajanan, sistem imun ini membutuhkan waktu yang
agak lama untuk menimbulkan respon. Namun jika sistem imun ini sudah terpajan
oleh suatu mikroba atau penyakit, maka perlindungan yang diberikan dapat
bertahan lama karena sistem imun ini mempunyai memory terhadap pajanan yang
didapat. Sistem imun ini dibagi menjadi 2 :
a. Sistem
Imun Spesifik Humoral
Yang paling berperan pada imunitas spesifik humoral ini ada Sel B atau Limfosit B. Sel B ini
berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel Plasma lalu menghasilkan
Antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi
ekstraselular, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.
Comments
Post a Comment